Welcome To The World

Here you can find out any information from all of the world

20110310

Seni Beladiri Asal Negeri Sakura, "Kendo"


Anda pernah membaca komik seri berjudul Boy Action karya Asao Takamori dan Tatsuya Chiba? Komik itu menceritakan tentang seorang bocah nakal bernama Teppei Uesugi yang tertarik belajar kendo hingga berhasil menjadi yang terhebat di Jepang.

Selain olahraga Sumo yang sudah terkenal itu, terdapat pula olahraga asli Jepang lainnya yaitu Kendo. Walaupun teknik yang dipelajari sekilas mirip sebuah seni beladiri, tapi lebih tepat Kendo dikatakan sebagai sebuah olahraga daripada seni beladiri.

Memang, sebenarnya Kendo berasal dari sebuah aliran beladiri Kenjutsu. Kenjutsu atau ilmu pedang merupakan salah satu seni beladiri asal negeri matahari yang menggunakan pedang atau katana. Kenjutsu termasuk beladiri yang tujuannya adalah untuk membunuh. Segala titik pada tubuh kita yang mematikan menjadi sasaran serangan.

Nah, Kendo diadopsi dari kenjutsu. Secara harafiah, Kendo terbagi ke dalam dua kata. Yaitu Ken (pedang), dan Do (jalan) yang berarti jalan yang dilalui dengan pedang. Kendo juga merupakan jalan untuk membangun disiplin karakter manusia dengan berdasarkan prinsip ilmu pedang. Sebagai sebuah olahraga, Kendo juga merupakan gabungan antara kekuatan fisik dan mental yang kuat yang dikombinasikan dalam nilai seni beladiri.

Kendo telah dimulai ketika kaum Samurai generasi terakhir berakhir pada masa Tokugawa. Kemudian terjadilah Restorasi Meiji hingga masa Perang Dunia. Setelah itu, berlakulah larangan untuk membawa senjata pedang di seluruh Jepang. Akibatnya, terjadilah krisis identitas karena pedang sudah menjadi ikon tradisi yang selama ini melekat pada masyarakat Jepang.

Lalu, untuk melestarikan kebudayaan mereka, akhirnya dihidupkan kembali tradisi ilmu pedang yang mereka miliki. Agar mudah diterima dan dapat dipelajari oleh semua orang, maka terciptalah Kendo.

Sekilas memang kendo mirip dengan anggar karena memakai pelindung kepala tapi perbedaan terletak pada jenis pedangnya. Pedang yang digunakan di Kendo bukanlah pedang asli, tetapi shinai yang terbuat dari bambu. Shinai ini sedikit istimewa karena terbuat dari empat belahan bambu yang disatukan dengan satu ikatan. Ada pula jurus yang menggunakan dua pedang shinai, satu panjang dan satu pendek.

Menurut Viany Cin Hiong, seorang Kendoka sekaligus pengelola Kabutowari Kendo Club ini mengatakan perbedaan antara Kenjutsu dan Kendo ialah, Kendo hanya menyerang pada bagian tubuh yang dilindungi oleh baju pelindung tradisional (Bogu). Selain memakai kostum beladiri khas Jepang (Hakama), setiap kendoka wajib memakai Bogu.

Bagian yang dilindungi adalah dada dan perut (Do), tangan (Kote), dan kepala (Men) termasuk Tsuki atau tusukan yang hanya diperbolehkan pada leher. Selain itu, bagian pinggang dan paha dilindungi oleh Tare.
Sementara Kenjutsu ditujukan untuk menyerang seluruh bagian tubuh dan mengarah pada titik yang mematikan. "Jadi Kendo itu murni untuk olahraga, sementara Kenjutsu adalah ilmu perang dengan teknik pedang," kata pria yang juga mempelajari Aikido, Brazilian Jiu Jutsu, dan Kenjutsu ini.

Meski demikian, Kendo juga mengenal keindahan jurus atau Kata dan memiliki tingkatan. "Tetapi tingkatan atau Kyu di Kendo tidak menjadi prioritas, karena sebagai olahraga lebih penting skill daripada sabuk," jelas pria yang juga membuka usaha perlengkapan dan peralatan bela diri ini. Untuk melakukan gerakan kata, tidak menggunakan pedang bambu, tapi pedang yang terbuat dari kayu (bokken).

Bila diperhatikan terdapat istilah yang berbeda pada sejumlah beladiri asli Jepang. Yang diakhiri dengan jutsu dan do. Ternyata hal ini terpengaruh pada sejarah asal mula beladiri tersebut. Seni beladiri yang diakhiri oleh kata jutsu, berarti berasal sebelum Restorasi Meiji, dikenal pula dengan aliran Ko ryu. Misalnya, Jiu Jitsu, Kenjutsu, dan sebagainya.

Kemudian setelah era keterbukaan Jepang dikenal dengan aliran Gendai, dimana namanya diakhiri dengan sebutan Do, seperti Karate-do, Aikido, dan Yudo. Seni beladiri aliran Gendai juga pengembangannya lebih mengarah kepada bentuk olahraga, dimana terdapat sejumlah aturan dan larangan yang harus dipatuhi.

Seseorang yang berlatih Kendo secara bertahap akan belajar mulai dari cara memegang pedang yang benar hingga tehnik serangan dan bertahan, variasi gerakan kombinasi serangan dan counter attack.

Sebagai suatu olahraga, Kendo juga terdapat unsur kompetisi dengan lawan (Shim). Setiap gerakan yang tepat mengenai sasaran lawan, berhak mendapatkan nilai atau ippon. Kemudian, ketika melakukan serangan, harus disertai dengan teriakan (Kiai) kepada sasaran yang dituju untuk mengekspresikan semangat mereka. Dilanjutkan dengan bunyi hentakan kaki depan pada lantai (Zanshin). Poin akan diberikan bila seluruh elemen pedang, kiai dan tubuh menyatu dalam satu gerakan utuh dan sempurna.

Meskipun termasuk olahraga keras, namun Kendo tetap mengutamakan unsur safety. Karena memakai Bogu, cedera parah seperti pada olahraga keras lainnya dapat dihindari. Pukulan dengan shinai pun dilakukan dengan tehnik snap, bukan memotong atau mengiris.

"Tetapi walau telah memakai pelindung, masih tetap beresiko cidera misalnya memar dan lebam. Tapi itu tidak separah olahraga beladiri lainnya yang tanpa pelindung," kata pemegang Kyu 1 ini.

Menurut Viany, mempelajari Kendo atau ilmu beladiri lainnya menjadi salah satu aktifitas olahraga yang bisa menjadi pilihan. Sekaligus menjadi salah satu pelepas ketegangan atau stres. Pasalnya, Kendo lebih memiliki unsur fun karena bentuknya seperti permainan.

Selain itu, dengan sering berlatih, membuat kita mampu mengontrol emosi dan mental. Disaat situasi tertekan atau tegang, kita dapat mengontrol emosi kita tetap stabil dan tenang. Terakhir, tentu saja untuk membela diri dalam situasi tertentu. Jadi, Anda tertarik untuk belajar Kendo?

4 comments:

Varminz said...

Mantap Gan.. tapi bisa gk ??

Lawliet said...

sipp, bisa bisa ;)

Anonymous said...

wih serem

Unknown said...

gan..mo nanya kendo gi it sama dgn aikido?atau lbh tipis? Harganya kira2 sampai brp? my blog

Post a Comment